Ist |
INDOTIMENEWS.ID, CIREBON - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW (Muludan) adalah acara puncak Muludan yang disebut malam Pelal Ageng atau Panjang Jimat di kesultanan Kanoman,Cirebon Jawa Barat.Selasa Malam, (19/10/2021)
Kehadiran La Nyalla di Pendopo Jinem Kasultanan, disambut langsung oleh Sultan Kanoman XII Kanjeng Gusti Sultan Raja Mohammad Emirudin dan adik kandungnya Hj. Ratu Raja Arimbi Nurtina, S.T.
Sebagai penghormatan, La Nyalla dan senator asal Jawa Barat, Eni Sumarni, disematkan pin Kasultanan Kanoman oleh Ratu Raja Arimbi mewakili Sultan Kanoman XII.
La Nyalla juga didampingi Sekjen DPD RI Rahman Hadi dan Deputi Administrasi DPD RI Lalu Niqman Zahir. Turut hadir juga dalam acara tersebut Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati dan Sekjen Partai Bulan Bintang Afriansyah Noor.
Menurut La Nyalla, memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai cara umat muslim agar selalu ingat dan senantiasa Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dengan mengingat dan Mencintai Muhammad SAW, kemudian umat muslim akan berusaha meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
"Hal itu menjadi spirit kita semua dalam
melaksanakan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara. Kita harus mencontoh sifat Nabi Muhammad SAW yang pasti membuat kita tidak terjerumus kepada hal-hal yang negatif yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan aturan pemerintah,” kata LaNyalla.
Mengenai tradisi Panjang Jimat, LaNyalla berharap agar tradisi tersebut dipertahankan,dipelihara dan dilestarikan.
"Tradisi Panjang Jimat sebagai ritual yang sakral harus diuri-uri supaya lestari. Sebagai warisan nilai luhur yang penuh makna agamis," ujarnya.
Pelal Ageng Panjang Jimat dibuka dengan doa tawassul di Pendopo Jinem. Kemudian ada sembah bakti dari Patih Kesultanan Kanoman Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran kepada Sultan Kanoman XII sebagai maksud untuk meminta restu memulai jalannya acara.
Setelah memakai jubah Rasul, Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran memimpin arak-arakan atau pawai yang diikuti LaNyalla, kerabat keraton hingga para abdi dalem. Pawai tersebut dari langgar alit menuju Masjid Agung Keraton Kanoman.
Sholawat Mabi Muhammad Saw, selalu dikumandangkan dalam mengiringi pawai. Para abdi dalem terlihat membawa 'nasi jimat'. Di dalam masjid dilakukan prosesi pembacaan Maulid Barzanji oleh Penghulu Kesultanan Kanoman.
Panjang Jimat, menurut Ratu Arimbi, pada dasarnya mengacu pada 'nasi jimat', Ini adalah nasi spesial, karena dikupas satu persatu dari gabah menjadi beras sambil melantunkan shalawat Nabi Muhammad SAW.
Setelah menjadi beras kemudian dicuci atau dipususi di Sumur Bandung, dengan tetap melantunkan shalawat. Proses mengupas gabah dan mengolahnya menjadi 'nasi jimat' dilakukan abdi dalem perempuan yang suci dengan menjaga wudhu.
Panjang Jimat juga memberi makna bahwa malam itu sebagai malam keutamaan dan Agung, malam yang bersejarah, malam dimana dilahirkannya manusia suci yang kelak memberi syafa’at kepada umat manusia. (Red/ RDL)